Selasa, 30 November 2010




ISI ULANG BATERAI TANPA KABEL MENGGUNAKAN POWERPAD



Tanpa disadari kehidupan digitsl kita ditengah kemajuan teknologi komunikasi informasi seringkali menjadi persoalan baru selain memberikan banyak manfaat dan mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup. Dan, persoalan baru yag selalu muncul, dan sering menyebalkan, adalah persoalan catu daya listrik untuk baterai yang digunakan mulai dari komputer sampai ponsel.

Ketika kemajuan teknologi komunikasi informasi mulai menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, kitapun dipusingkan dengan urusan mengisi ulang baterai, membawa perangkat cas (charger) yang satu sama lain gadget berbeda. Jadilah kita dikelilingi berbagai macam kabel, colokan listrik yang tidak cukup satu, dan menjadikan tas menjadi berat.

Produk gear4 buatan Inggris belum lama ini memperkeanalkan sistem cas bsru secara nirkabel menggunakan cara induktif. Produk yang disebut power pad ini berbentuk seperti tatakan dengan bagian yang agak lebih rendah di sisi kiri. Sekarang ini powerpad hanya bisa digunakan untuk iPhone atau iPod buatan Apple.

Untuk mengisi ulang, cukup meletakan iPhone yang sudah dimasukkan dalam pelindung khusus dan diletakkan di atas powerpad. Tanpa harus mencolok kabel, kecepatan powerpad isi ulang baterai iPhone sama dengan menggunakan adaptor cas yang menggunakan kabel.

Pelindung iPhone gear4 (case) diperlukan sebagai penghubung induktif yang akan mengisi ulang iPhone tanpa kabel. Terbuat dari bahan plastik yang dilapisi karet, bagian ini terdiri dari dua sisi sebagai penutup bagian atas untuk mengeluarkan iPhone dan bagian bawah sebagai penghubung induktif.

Pelindung gear4 ini memang menyebabkan iPhone menjadi lebih tebal dari ukurannya yang 12,3 milimeter menjadi 19 milimeter. Yang ditawarkan produk ini adalah kenyamanan dan sekaligus rasa futuristik, karena kecanggihannya untuk mengisi ulang baterai tanpa harus menggunakan kabel.

Untuk waktu yang tidak terlalu lama lagi, gear4 juga akan mempersiapkan perangkat cas sejenis untuk BlackBerry atau jenis ponsel lain. Bahkan tempat untuk mengisi baterai nirkabel gear4 ini juga nantinya akan lebih lebar sehingga bisa mengisi ulang baterai berbagai gadget secara bersamaan.

Senin, 29 November 2010





Keunggulan Windows 7

Ketika Microsoft Corp meluncurkan sistem operasi baru windows 7 akhir oktober tahun lalu, era serta pengalaman baru menggunakan teknologi komunikasi diperkaenalkan secara lebih interaktif tidak hanya lagi melalui penggunaan papan ketik atau mouse yang selama beberapa dekade ini dilakukan siapa saja. Windows 7 membawa fitur baru yang menyenangkan, mendorong dimulainya penggunaan layar sentuh secara lebih komperehensif.
Sepintas, windows 7 terkesan minimalis dengan tampilan layar biru dan logo Windows di tengah, memberi percaya diri bagi para pengguns Windows selama ini sebagai upaya memperbaiki gangguan-gannguan teknis sistem operasi seperti yang sering terjadi pada versi sebelumnya Windows Vista.
Dibandingkan Windows Vista, sistem operasi Windows 7 ini lebih menjajnjikan dengan kemampuannya tampil lebih cepat pada awal penggunaan komputer dengan kecepatan prosesor lebih rendah, seperti seri Celeron buatan Intel Corp dan memori terbatas sebesar 512 Mb, Windows 7 mampu untuk berfungsi secara lebih meyakinkan dan lebih menyenangkan untuk digunakan.
Fitur yang tak kalh menarik dari Windows 7 ini adalah Windows Touch yang berfungsi membesar-kecilkan foto digital atau peta geografis serta untuk menggulung keatas kebawah aplikasi yang sedang dijalankan. Di dalam sistem operasi ini juga terdapat teknologi baru Direct XI1 yang memungkinkan para programmer membuat aplikasi permainan digital lebih detail tanpa mengorbankan kualitas tayangan di komputer.
Sekilas Windows 7 tak menghadirkan perbedaan mencolok dibandingkan dengan Windows Vista. Hanya pada beberapa bagian saja yang di buat untuk memanjakan para pengguna Windows agar lebih mudah dalam menggunakan sistem operasi ini, baru-baru ini Microsoft corp dikabarkan akan segera merilis versi terbsru dari Windows yaitu Windows 8, kita tunggu saja, apakah dengan semakin majunya perkembangan teknologi akan semakin meningkat pula fasilitas yang diberikan atau malah semakin tidak baik, dan untuk kedepannya diharapkan tidak ada lagi sebutan “produk gagal”.

Jumat, 26 November 2010

TUGAS ISD BAB 9 "Agama dan Masyarakat"

Kaitan agama dengan masyarakat banyak dibuktikan pengetahuan agama yang meliputi penulisan sejarah dan figur nabi dalam mengubah kehidupan social, argumentasi rasional tenttang arti dan hakikat kehidupan, tentang Tuhan dan kesadaran akan maut menimbulakan relegi, dan sila Ketuhanan Yang maha Esa sampai pada pengalaman agamanya para tasauf.
Peraturan agama dalam masyarakat penuh dengan hidup, menekankan pada hal-hal yang normative atau menunjuk pada hal-hal yang sebaiknya dan seharusnya dilakukan. Karena latar belakang social yang berbeda dari masyarakat agama, maka masyarakat akan memiliki sikap dan nilai yang berbeda pula. Keutuhan dan pandangan kelompok terhadap prinsip keagamaan berbeda-beda, kadang kala kepentingannya dapat tercermin atau tidak sama sekali. Karena itu kebhinekaan kelompok dalam masyarakat akan mencerminkan perbedaan jenis kebutuhan keagamaan. Timbul hubungan dua arah, tidak hanya kondisi social saja yang menyebabkan lahir dan menyebarnya ide sera nilai-nilai, tetapi bila ide dan nilai itu telah terlembaga, maka akan mempengaruhi .
Salah satu kasus akibat tidak terlembaganya agama adalah “anomi”, yaitu keadaan disorganisasi social dimana bentuk social dan kultur yang telah mapan menjadi ambruk. Hal ini, pertama, disebabkan oleh hilangnya solidaritas apabila kelompok lama dimana individu merasa aman dan responsif dengan kelompok tersebut cenderung ambruk. Kedua, hilangnya konsensus atau tumbangnya persetujuan terhadap nilai-nilai dan norma (bersumber dari agama) yang memberikan arah dan makna bagi kehidupan kelompok.
1. Fungsi Agama
Untuk mendisusikan fungsi agama dalam masyarakat ada tiga aspek pentingg yang selalu dipelajari, yaitu kebudayaan, system social, dan kepribadian. Ketiga aspek tersebut merupakan kompleks fenomena social terpadu yang pengaruuhnya dapat diamati dalam perilaku manusia, sehingga timbul pertanyaan, sejauh mana fungsi lembaga agama dalam memelihara system, apakah lembaga agama terhadap kebudayaan sebagai suatu system, dan sejauh manakah agama dalam mempertahankan kesimbangan melakukan fungsinya. Pertanyaan itu timbul sebab, sejak dulu sampai saat ini, agama itu masih ada dan mempunyai fungsi, bahkan memerankan sejumlah fungsi.
Aksioma teori fungsional agama adalah segala sesuatu yang tidak berfungsi akan lenyap dengan sendirinya, karena agama dari dulu sampai saat ini masih ada, mempunyai fungsi, dan bahkan memerankan sejumlah fungsi. Teori fungsionalis agama juga memandang kebutuhan “sesuatu yang mentransendensikan pengalaman” (referensi transcendental) sebagai dasar dari karakteristik dasar eksistensi manusia meliputi: Pertama, manusia hidup dalam kondisi ketidakpastian; hal penting bagi keamanan dan kesejahteraan manusia berada diluar jangkauannya. Kedua, kesanggupan manusia untuk mengendalikan dan mempengaruhi kondisi hidupnya terbatas, dan pada titik dasar tertentu kondisi manusia dalam kaiatn konflik antara keinginan dengan lingkungan ditandai oleh keetidak berdayaan. Ketiga, manusia harus hidup bermasyarakat, dimana ada lokasi yang teratur dari berbagai fungsi, fasilitas, dan ganjaran.
2. Pelembagaan Agama
Agama begitu universal, permanen (langgeng), dan mengatur dalam kehidupan, sehingga bila tidak memahami agama, akan sukar memahami masyarakat. Hal yang perlu dijawab dalam memahami lembaga agama adalah apa dan mengapa agama ada, unsur-unsur dan bentuknya serta fungsi dan struktur agama. Kaitan agama dengan masyarakat dapat mencerminkan tiga tipe, meskipun tidak menggammbarkan sebenarnya secara utuh (Elizabeth K. Nottingham, 1954)

a. Masyarakat yang Terbelakang dan Nilai-Nilai Sakral
1) Agama memasukkan pengaruhnya yang sakral kedalam system nilai masyarakat secara mutlak.
2) Dalam lembaga lain selain keluarga relative belum berkembang, agama jelas menjadi fokus utama bagi pengintegrasian dan persatuan dari masyarakat secara keseluruhan.
b. Masyarakat-masyarakat Praindustri yang Sedang Berkembang
Keadaan masyarakat tidak terisolasi, ada perkembangan teknologi yang lebih tinggi daripada tipe pertama. Agama memberikan arti dan ikatan kepada system nilai dalam tiap masyarakat ini, tetapi pada saat yang sama lingkungan yang sacral dan yang secular itu sedikit-banyaknya masih dapat diibedakan.

Tampilnya organisasi agama adalah akibat dari adanya “perubahan batin” atau keadaan beragama, mengimbangi perkembangan masyarakat dalam hal alokaasi fungsi, fasilitas, produksi, pendidikan dan sebagainya. Agama menuju ke pengkhususan fungsional. Pengaitan agama tersebut mengambil bentuk dalam berbagai corak organisasi keagamaan.


14 SERTIFIKASI TI PALING DI CARI


Nilai sertifikasi masih terus diperdebatkan di industri teknologi. Ada yang menganggapnya kurang berguna, tapi tak sedikit yang melihatnya sebagai unsur penting untuk memungkinkan seseorang memanjat tangga karier yang lebih tinggi.
Dice, situs pekerjaan khusus TI di AS, mencoba menelusuri lebih jauh mengenai sertifikasi ini dengan mensurvei 17ribu profesional teknologi, “Tidak semua sertifikasi di buat sama dalam hal efek pendapatan yang diperoleh,” tutur Evan Lesser (Direktur Dice Learning). Lalu apa saja sertifikasi TI yang paling dicari dan menguntungkan bagi pemegangnya? Simak daftar berikut ini.
1. PMP
Jika telah menyandang sertifikasi Project Management Professional (PMP) ini, seorang professional teknologi dapat mengklaim bahwa ia memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk mengelola proyek yang akan berujung pada kesuksesan, tepat waktu, sesuai budget dan memanfaatkan secar penuh sumber daya yang telah dialokasikan. Saat ini ada sekitar 1400 lowongan pekerjaan di situs Dice yang meminta pelamar menyandang sertifikasi PMP.
2. MCSE
Pemegang sertifikat Microsoft’s Certified Systems Engineers (MCSE) berarti mampu mendesain, menjalankan, dan mengelola infrastruktur teknologi memakai Microsoft 2000 Windows Server dan platform server windows lainnya. Umumnya dicari oleh system engineer, technical support engineer, analis sisitem, analis jaringan, dan konsultan teknis, MCSE patut dimiliki para professional yang banyak menghabiskan waktu mengurus platform dasar dimana banyak bisnis dijalankan. Hampir 1000 lowongan karir yang meminta sertifikasi ini.
3. A+
Sertifikasi dari kelompok usaha CompTIA yang sifatnya netral dari vendor apapun ini merupakan standar bagi semua teknisi pendukung-teknologi. Jika telah berbekal ini, berarti sang teknisi dapat unjuk kemampuan menginstall jaringan, melakukan perawatan pencegahan, mengamankannya, dan memecahkan masalah yang kemudian timbul.
4. CCNA
Orang yang menyandang sertifikat Cisco Certified Network Associates (CCNA) berarti memiliki kemampuan menginstal, mengkonfigurasi, menjalankan, dan memperbaiki masalah yang terjadi pada jaringan-jaringan switch dan router berukuran medium. Pun mereka telah membuktikan diri soal pengetahuan dasr sekurot dan wireless, serta mampu bekerja dengan sejumlah protokol. Ada lebif dari 650 lowongan pekerjaan yang meminta orang dengan sertifikasi CCNA ini.
5. MCP
Microsoft Certified Professionals atau MCP ini biasnya dipegang oleh para pengembang, pengajar, arsitek sistem dan professional teknologi lainnya yang ingin menunjukkan keahliannya dengan berbagai macam teknologi Microsoft.
6. Network+
Sertifikasi yang juga dikeluarkan oleh CompTIA ini membuktikan kompetensi seorang teknisi dalam hal mengelola, memelihara, memperbaiki, menginstal, dan mengonfigurasi infrastruktur jaringan dasar. Network+ biasanya termasuk didalam program-program sertifikasi milik vendor-vendor papan atas seperti Micrsoft, Cisco, Novell dan HP.
7. CISSP
Tertarik dengan bidang sekuriti? Tidak salah memang, karena perhatian terhadap sekuriti untuk bisnis memang semakin hari semakin besar saja. Nah, untuk dapat mengaku ahli di kancah ini, gaetlah sertifikasi Certified Information Systems security Professional (CISSP). Tidak mudah lho mendapatkannya, dikenal secara global sebagai standar keahlian, seorang profesional membutuhkan pengalaman di bidang sekuriti informasi selama 5 tahun sebelum dianggao layak menyandangnya. Hampir 750 posisi menarik tersedia yang meminta pelamarnya memiliki sertifikasi ini.
8. MCSA
Sesuai namanya, sertifikasi Microsoft Certified Systems Administrator memungkinkan profesional teknologi unjuk keahloan di bidang administrasi sistem dan perbaikan jaringan yang menggunakan environment sistem operasi Windows Server. Banyak system administrator, network administrator, information systems administrator, analis operasi jaringan, teknisi jaringan, dan technical support specialist yang berlomba-lomba menggaetnya untuk menambah portofolio dan menunjang peningkatan karir mereka.
9. ITIL
Tiga tingkat sertifikasi IT Infrastructure Library (ITIL) memamerkan kemampuan profesional TI di kancah manajemen teknologi. Tingkat pertama, Foundation Certificate, menunjukkan pengetahuan dasrtentang terminologi ITIL, dukungan layanan, dan penyampaian layanan. Yang kedua, Practitioner Certificate, mendemonstrasikan pemahaman dan kemampuan untuk menerapkan proses-proses spesifik ke dalam IT Service Management. Sedangkan tingkat ketiga, Manager’s Certificate, dapat diperoleh dengan menunjukkan keahlian dalam hal mengawasi fungsi-fungsi manajemen layanan.
10. Security+
Sertifkasi dari CompTIA ini mendemonstrasikan pengetahuan dalam hal sekuriti sistem, infrastruktur jaringan, kontrol akses, dan sekuriti organisasi area-area yang sangat penting ketika suatu perusahaan menanamkan uang untuk memastikan platform teknologinya aman dari berbagai ancaman di dunia maya.
11. VCP
Dengan semakin populernya virtualisasi, sertifikat Vmware Certified Professional (VCP) menjadi sangat penting untuk memastikan seorang profesional TI mampu mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Hasil riset baru-baru ini menunjukkan bahwa pihak perusahaan cenderung khawatir denagn kurangnya keahlian spesifik dikancah virtualisasi. Jadi orang-orang yang memiliki kemampuan dalam hal sistem virtual serta teknologi manajemen dan automasi baru sangat dihargai.
12. MCTS
Profesional Ti yang menyandang sertifikat Microsoft Certified Technology Specialist (MCTS) berarti dapat membuktikan kemampuannya seputar melaksanakn, membangun, memperbaiki, dan men-debug teknologi-teknologi spesifik dari Microsoft, seperti sistem operasi Windows, Microsoft Exchange Server, Microsoft SQL Server, dan Microsoft Visual Studio.
13. CCA
Cisco Certified Architect (CCA) adalah sertifikat baru yang ditambahkan Cisco tahun lalu. Untuk menggaetnya, Cisco mensyaratkan pelamar terlebih dahulu menyandang sertifikat Cisci Certified Design Experts (CCDE) dan berpengalaman hingga 10 tahun. Pelatihan untuk Cca sendiri akan mempersenjatai profesional Ti dengan pengetahuan C-level dan ketrampilan untuk mencegah investasi teknologi yang boros dan mampu menyandingkan proyek jaringan dan tujuan bisnis yang lebih baik.
14. Strata Green IT
Sertifikasi yang tergolong sangat baru dari CompTIA ini cocok bagi profesional TI yang telah memiliki pengalaman teknis 18 bulan dan menyandang sertifikat CompTIA lainnya seperti A+ atau Server+. Pada dasarnya sih sertifikat ini didesain untuk menunjukkan bahwa pemegangnya ahli dalam manajemen daya serta teknik-teknik virtualisasi. Pelatihan dalam hal mengembangkan dan menghitung ROI untuk inisiatif “green TI” dan pengetahuan seputar teknik pembuangan limbah sadar lingkungan juga menjadi bagian dari sertifikasi Strata Green IT.
Sumber: Tabloid PC Plus 371/XI.

Rabu, 24 November 2010

Bab 7 : “Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

1. MASYARAKAT PERKOTAAN

A. PENGERTIAN MASYARAKAT

Masyarakat menurut para sarjana :

1. R. Linton Seorang ahli antropologi mengemukakan, bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telaha cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.

2. M.J. Herskovits mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.

3. J.L. Gillin dan J.P. Gillin mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sarna. Masyarakat itu meliputi pengelompokan-pengelompokan yang lebih kecil.

4. S.R. Steinmetz, Seorang sosiolog bangsa Belanda mengatakan, bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar, yanag meliputi pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil, yang mempunyai perhubungan yang erat ada teratur.

5. Hasan Shadily, mendefinisikan masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, yang dengan pengaruh bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.

Dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain: kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat dimaksud sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya teritorial, bangsa, golongan dan sebagainya. Dipandang dari cara terbentuknya, masyarakat dapat dibagi dalam :

1. Masyarakat paksaan, misalnya : negara, masyarakat tawanan dan lain-lain.

2. Masyarakat merdeka, yang terbagi dalam

(a) Masyarakat nature, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti gerombolan (horde), suku (starn), yang bertalian karena hubungan darah atau ketumnan. Dan biasanya masih sederhana sekali kebudayaannya.

(b) Masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan, misalnya : koperasi, kongsi perekonomian, gereja dan sebagainya.

B. MASYARAKAT PERKOTAAN

Masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota, yaitu :

1) Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.

2) Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang-orang lain.

3) Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.

4) Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga desa.

5) Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan, menyebabkan bahwa interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.

6) Jalan kehidupan yang cepat di kota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota, sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu.

7) Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar. Hal ini sering menimbulkan pertentangan antara golongan tua dengan golongan muda.

C. PERBEDAAN DESA DAN KOTA

Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Ciri-ciri tersebut antara lain :

1. Jumlah dan kepadatan penduduk;

2. Lingkungan hidup;

3. Mata pencaharian;

4. Corak kehidupan sosial;

5. Stratifikasi sosial;

6. Mobilitas 'sosial;

7. Pola interaksi sosial;

8. Solidaritas sosial; dan

9. Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional.

Kaitan erat dengan kepadatan penduduk, yaitu jumlah penduduk yang tinggal pada suatu luas wilayah tertentu.

Lingkungan hidup di pedesaan sangat jauh berbeda dengan di perkotaan. Lingkungan pedesaan terasa lebih dekat dengan alam bebas. Udaranya bersih, sinar matahari cukup, tanahnya segar diselimuti berbagai jenis tumbuh-tumbuhan dan berbagai satwa yang terdapat di sela-sela pepohonan, di permukaan tanah, di rongga-rongga bawah tanah ataupun berterbangan di udara bebas. Air yang menetes, merembes atau memancar dari sumber-sumbernya dan kemudian mengalir melalui anak-anak sungai mengairi petak-petak persawahan.

Semua ini sangat berlainan dengan lingkungan perkotaan yang sebagian besar dilapisi beton dan aspal. Bangunan-bangunan menjulang tinggi saling berdesak-desakan dan kadang-kadang berdampingan dan berhimpitan dengan gubug-gubug liar dan pemukiman yang padat. Udara yang seringkali terasa pengap, karena tercemar asap buangan cerobong pabrik dan kendaraan bermotor. Hiruk-pikuk, lalu lalang kendaraan ataupun manusia di sela-sela kebisingan yang berasal dariberbagai sumber bunyi yang seolah-olah saling berebut keras satu sarna lain. Kota sudah terlalu banyak mengalami sentuhan teknologi, sehingga penduduk kota yang merindukan alam kadang-kadang memasukkan sebagian alam ke dalam rumahnya, baik yang berupa tumbuh-tumbuhan, bahkan mungkin hanya gambarnya saja.

Perbedaan paling menonjol adalah pada mata pencaharian. Kegiatan utama penduduk desa berada di sektor ekonomi primer yaitu bidang agraris. Kehidupan ekonomi terutama tergantung pada usaha pengelolaan tanah untuk keperluan pertanian, peternakan dan termasuk juga perikanan darat. Sedangkan kota merupakan pusat kegiatan sektor ekonomi sekunder yang meliputi bidang industri, di samping sektor ekonomi tersier yaitu bidang pelayanan jasa.

2. HUBUNGAN DESA DAN KOTA.

Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur mayur, daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja-pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan di bidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.

Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat-obatan pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi. Kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidangbidang jasa yang dibutuhkan oleh orang desa tetapi tidak dapat dilakukannya sendiri, misalnya saja tenaga-tenaga di bidang medis atau kesehatan, montirmontir, elektronika dan alat transportasi serta tenaga yang mampu memberikan bimbingan dalam upaya peningkatan hasil budi daya pertanian, peternakan ataupun perikanan darat.

3. MASYARAKAT PEDESAAN

A. PENGERTIAN DESA/PEDESAAN

Desa menurut para ahli:

1. Sutardjo Kartohadikusuma mengemukakan bahwa Desa adalah suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri.

2. Menurut Bintarto desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan kultural yang terdapat di situ (suatu daerah) dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain.

3. Menurut Paul H. Landis : Desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-cirinya sebagai berikut :

a. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenaI mengenal antara ribuan jiwa.

b. Ada pertalian perasaan yang sarna tentang kesukaan terhadap kebiasaan.

c. Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.

Adapun yang menjadi ciri-ciri masyarakat pedesaan antara lain sebagai berikut :

a) Di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas-batas wilayahnya;

b) Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan (Gemeinschaft atau paguyuban).

c) Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.

d) Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencarian, agama, adat-istiadat dan sebagainya.

Oleh karena anggota masyarakat mempunyai kepentingan pokok yang hampir sarna, maka mereka selalu bekerja sarna untuk mencapai kepentingan-kepentingan mereka.

Bentuk-bentuk kerjasama dalam masyarakat sering diistilahkan dengan gotong royong dan tolong-menolong. Pekerjaan gotong-royong pada waktu sekarang lebih populer dengan istilah kerja bakti. Sedang mengenai macamnya pekerjaan gotong-royong (kerja bakti) itu ada dua macam, yaitu :

a. Kerja bersama untuk pekerjaan-pekerjaan yang timbulnya dari inisiatif warga masyarakat itu sendiri (biasanya diistilahkan dari bawah).

b. Kerjasama untuk pekerjaan-pekerjaan yang inisiatifnya tidak timbul dari masyarakat itu sendiri berasal dari luar (biasanya berasal dari atas).

B. HAKIKAT DAN SIFAT MASYARAKAT PEDESAAN

Seperti dikemukakan oleh para ahli atau sumber bahwa masyarakat Indonesia lebih dari 80% tinggal di pedesaan dengan mata pencarian yang bersifat agraris. Masyarakat pedesaan yang agraris biasanya dipandang antara sepintas kilas dinilai oleh orang-orang kota sebagai masyarakat tentang damai, harmonis yaitu masyarakat yang adem ayem, sehingga oleh orang kota dianggap sebagai tempat untuk melepaskan lelah dari segala kesibukan, keramaian dan keruwetan atau kekusutan pikir. Dalam hal ini kita jumpai gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :

a. Konflik ( Pertengkaran)

b. Kontraversi (pertentangan)

c. Kompetisi (Persiapan)

d. Kegiatan pada Masyarakat Pedesaan

C. UNSUR-UNSUR DESA

Ada tiga unsur desa, yaitu :

1. Daerah, dalam arti tanah-tanah yang produktif dan yang tidak, beserta penggunaannya, termasuk juga unsur lokasi, luas dan batas yang merupakan lingkungan geografis setempat.

2. Penduduk, adalah hal yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan, persebaran dan mata pencaharian penduduk desa setempat.

3. Tata kehidupan, dalam hal ini pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan warga desa. Jadi menyangkut seluk-beluk kehidupan masyarakat desa (rural society).

Ketiga unsur desa ini tidak lepas satu sarna lain, artinya tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan satu kesatuan.

E. FUNGSI DESA

Pertama, dalam hubungannya dengan kota, maka desa yang merupakan "hinterland" atau daerah dukung berfungsi sebagai suatu daerah pemberian bahan makanan pokok seperti padi, jagung, ketela, di samping bahan makanan lain seperti kacang, kedelai, buah-buahan, dan bahan makanan lain yang berasal dari hewan.

Kedua, desa ditinjau dari sudut potensi ekonomi berfungsi sebagai lumbung bahan mentah (raw material) dan tenaga kerja (man power) yang tidak kecil artinya.

Ketiga, dari segi kegiatan kerja (occupation) desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan, dan sebagainya.

4. URBANISASI DAN URBANISME

Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan.

Proses urbanisasi boleh dikatakan terjadi di seluruh dunia, baik pada negara-negara yang sudah maju industrinya mupun yang secara relatif belum memiliki industri. Bahwa urbanisasi mempunyai akibat-akibat yang negatif terutama dirasakan oleh negara yang agraris seperti Indonesia ini.

Hal ini terutama disebabkan karena pada umumnya produksi pertanian sangat rendah apabila dibandingkan dengan jumlah manusia yang dipergunakan dalam produksi tersebut dan boleh dikatakan bahwa faktor kebanyakan penduduk dalam suatu daerah "over-population" merupakan gejala yang umum di negara agraris yang secara ekonomis masih terbelakang.

Proses urbansiasi dapat terjadi dengan lambat maupun cepat, hal mana tergantung daripada keadaan masyarakat yang bersangkutan. Proses tersebut terjadi dengan menyangkut dua aspek, yaitu :

- Perubahan masyarakat desa menjadi masyarakat kota.

- Bertambahnya penduduk kota yang disebabkan oleh mengalirnya penduduk yang berasal dari desa-desa (pada umumnya disebabkan karena penduduk desa merasa tertarik oleh keadaan di kota).

5. PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DENGAN MASYARAKAT PERKOTAAN

Masyarakat pedesaan kehidupannya berbeda dengan masyarakat perkotaan. Perbedaan-perbedaan ini berasal dari adanya perbedaan yang mendasar dari keadaan lingkungan, yang mengakibatkan adanya dampak terhadap personalitas dan segi-segi kehidupan. Kesan populer masyarakat perkotaan terhadap masyarakat pedesaan adalah bodoh, lambat dalam berpikir dan bertindak, serta mudah "tertipu", dan sebagainya. Kesan ini disebabkan masyarakat perkotaan mengamatinya hanya sepintas, tidak banyak tahu, dan kurang pengalaman dengan keadaan lingkungan pedesaan. Masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan memiliki ciri sendiri-sendiri. Mengenal ciri-ciri masyarakat pedesaan pedesaan akan lebih mudah dan lebih baik dengan membandingkannya dengan kehidupan masyarakat perkotaan.

Dalam memahami masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, tentu tidak akan mendefinisikannya secara universal dan objektif, tetapi berpatokan pada ciri-ciri masyarakat. Ciri-ciri itu ialah adanya sejumlah orang, tinggal dalam suatu daerah tertentu, adanya sistem hubungan, ikatan atas dasar kepentingan bersama, tujuan dan bekerja bersama, ikatan atas dasar unsur-unsur sebelumnya, rasa solidaritas, sadar akan adanya interdependensi, adanya norma-norma dan kebudayaan. Kesemua ciri-ciri masyarakat ini dicoba ditranformasikan pada ealitas desa dan kota, dengan menitik beratkan pada kehidupannya.

Ciri masyarakat desa juga mungkin belum tentu benar, sebab desa sedang mengalami perkembangan struktural yang tersusun dan terarah ke peningkatan integrasi masyarakat yang lebih luas sebagai akibat intensifnya hubungan kota dengan desa dan derasnya program pembangunan, sehingga dapat menimbulkan perubahan-perubahan.

Know us

Contact us

Nama

Email *

Pesan *