Kamis, 16 Mei 2013


Hampir di setiap masjid yang ada di wilayah saya, jamaah sholat subuh nya selalu hanya satu shof. Itupun kadang tidak penuh. Kecuali kalau bulan Romadhan, hampir selalu penuh. Tapi di luar itu, kondisinya adalah seperti yang saya sebutkan di depan. Sepi.

Padahal jika kita melihat hadis-hadis yang menjelaskan tentang keutamaan jamaah Sholat subuh itu, pastinya kita akan merasa sangat rugi. Salah satu hadis yang sering saya dengar dan saya ingat-ingat adalah :

Mengapa Berjamaah Sholat SUBUH Begitu Penting ?


Shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat Isya dan shalat Subuh. Jika mereka mengetahui apa yang terkandung didalamnya, mereka pasti mendatangi keduanya, meskipun dengan merangkak. "(HR Bukhari dan Muslim)

Rasulullah SAW memang tidak menjelaskan secara gambling apa pahalanya, tapi melihat isi hadis itu menunjukkan sesuatu yang sangat bernilai, yang sayang untuk ditinggalkan. Saking bernilainya, seandainya orang tidak bisa berjalan pun dia akan merangkak!.

Banyak ulama hadis memberikan penjelasan mengenai hadis ini. Diantaranya, untuk melihat apakah seseorang itu beriman atau munafik, perhatikan shalat subuhnya. Jika kita melihat dia di barisan solat Subuh, bolehlah kita katakan bahwa dia benar-benar beriman.
Tapi jika sebaliknya, hatinya sudah terinfeksi virus munafik. Salah satu tandanya adalah seseorang ragu-ragu dengan kebenaran dan keagungan Allah yang bernama Solat Subuh ini.

Dalam hadis juga dikatakan, waktu subuh adalah pengantian malam dan siang dimulai. Pada saat itu juga, malaikat malam dan malaikat siang berkumpul untuk berganti tugas.
"Shalat berjamaah lebih utama dari shalat sendirian sebanyak 25 kali lipat. Malaikat penjaga malam dan siang berkumpul pada waktu shalat subuh. "(HR Bukhari)

"Kemudian naiklah para malaikat yang menyertai kamu pada malam harinya, lalu Rabb mereka yang sebenarnya maha mengetahui bertanya kepada mereka, 'Bagaimana hamba-hambaku ketika kalian meninggalkan mereka?"
Para malaikat menjawab, 'Kami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat dan kami jumpai mereka dalam keadaan shalat juga. "(HR Bukhari)

Jadi beruntunglah bagi orang yang dapat mendirikan shalat subuh berjamaah di masjid karena disaksikan oleh malaikat, baik malaikat yang bertugas pada malam hari, atau siang hari.

Allah menjelaskan, "Dan dirikanlah shalat Subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan oleh para malaikat, "(Surah al-Isra ', ayat 78)

Bayangkan, jika pada waktu itu malaikat melapor kepada Allah bahwa kita sedang nyenyak tidur dan tidak mengutamakan waktu shalat. Di waktu ini juga lah setan sedang memeluk kita dengan erat sekali sehingga kita terus terlena dan meninggalkan solat subuh.
"Dua rakaat fajar (shalat sunat sebelum atau qabliyah Subuh) lebih baik dari dunia dan seisinya," (HR Muslim)

Shalat qabliyah Subuh adalah sholat sunnah yang paling banyak pahala. Lebih baik dari segala kebaikan isi dunia.

Coba bayangkan, harta, uang, pangkat jabatan, istri, anak ... semuanya tidak kekal. Yang dulu cantik lama-lama jadi tua, bongkok, keriput dan tidak secantik masa muda. "Segala sesuatu akan binasa," (QS Al-Qashash ayat 88).

Segala dunia dan isinya tidak lebih baik dari shalat sunnah fajar ini. Dalam situasi apa pun, jangan tinggalkan solat sunat Subuh ini karena Rasulullah sendiri memesan dalam situasi apa pun baik dalam perjalanan atau dalam pertempuran, jangan tinggalkan solat sunat Subuh.

Solat Subuh juga dapat menjadi penerang pada Hari Kiamat seperti yang dinyatakan oleh Rasulullah,"Berilah kabar gembira bagi orang yang berjalan dalam kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang terang benderang pertolongan pada Hari Kiamat" (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Hikmah solat Subuh begitu hebat karena ia adalah shalat yang paling sulit dikerjakan pada awal waktu. Banyak diantara kita yang memilih untuk tidur di kasur empuk dan berselimut hangat. Seorang pemimpin Yahudi pernah mengatakan bahwa mereka tidak takut dengan orang Islam kecuali dengan satu hal, yaitu bila jumlah jamaah salat subuh sama dengan jumlah jamaah salat Jumat.

Umat ​​yang menjaga shalat Subuh berjamaah adalah umat yang berhak berdiri kokoh di muka bumi. Sementara Umat yang melalaikan shalat Subuh berjamaah adalah umat yang tidak berhak mendapatkan kesuksesan.

Mari berjamaah Subuh…

sumber:

Rabu, 15 Mei 2013


1. John Lennon (Penyanyi)
Saat interview dengan American magazine,ia berkata,"Agama akan berakhir dan hilang. Saya tidak perlu menjelaskannya. Tuhan sih OK, namun pengajaranNya terlalu sederhana. Hari ini kami jauh lebih tenar dariNya." (1966). Setelah mengatakan itu, John tewas ditembak penggemarnya.

2. Tancredo Neves (Presiden Brazil)
Selagi kampanye, ia berkata bila mendapat 500.000 suara dari anggota partainya, maka tidak ada yg dapat mendepaknya dari posisi presiden, BAHKAN TUHAN SENDIRI. Akhirnya, ia mendapat lebih dari 500.000 suara, tapi SEHARI sebelum peresmian jabatannya, ia sakit dan mati. 

3. Cazuza (Artis Brazil)
Dalam penampilannya di Rio de Janeiro, sambil menghisap cerutu, ia mengebulkan asapnya ke udara sambil berkata,"Tuhan, ini untukMu." Pada umur 32, ia meninggal karena kanker paru2 dalam kondisi yg mengerikan.

4. marilyn monroe (Artis USA)
Dikunjungi Billy Graham setelah memimpin sebuah KKR, yang mengatakan bahwa Roh Allah mengirimnya untuk menyampaikan sesuatu. Setelah mendengarkan apa yg disampaikan Billy Graham, ia berkata,"Maaf, aku tidak memerlukan Tuhan mu." Seminggu kemudian marilyn ditemukan tewas di apartemennya.

5. Bon Scott (Ex vokalis AC/DC)
Dalam salah satu lagu di albumnya (1979), ia mengatakan "Jangan hentikan aku. Aku sedang asyik berjalan ke neraka." Pd 19 Februari 1980, Bon ditemukan tewas krn TERSEDAK oleh mUNTAHNYA sendiri.

6. Campinas (2005)
Sekelompok anak muda yg mabuk menjemput seorang gadis, teman mereka, yg ditemani ibunya hingga masuk ke mobil. Karena sangat kuatir, sang ibu berkata,"Tuhan besertamu, putriku." Putrinya menjawab,"BOLEH SAJA ASALKAN IA DUDUK DI BAGASI, karena disini sudah penuh!" Beberapa jam kemudian dikabarkan mobil tersebut mengalami kecelakaan fatal. Rusak parah dan bentuknya tak dapat dikenali lagi. Anehnya, BAGASINYA TETAP UTUH, bahkan ternyata sekotak telur didalamnya tak ada SATUPUN YANG PECAH !

Tidak seorangpun tahu kapan akan menemui ajal. Karena kematian adalah salah satu rahasia Allah. Memang Allah sudah memberikan tanda-tanda kematian itu kepada setiap orang. Tapi banyak yang tidak sadar akan tanda-tanda yang sudah disampaikan Allah itu. Sehingga banyak diantara kita yang tidak bersiap-siap menantikan datangnya kematian.

Allah berfirman: 
"Setiap yang hidup akan merasakan mati, dan Kami menguji kamu dengan keburukan dan kesenangan sebagai cobaan; dan kepada Kamilah kamu akan kembali." (Surah al-Anbiyak ayat 35)

Tahukah kita bahwa malaikat maut selalu mengawasi dan melihat wajah seseorang 70 kali dalam sehari? Seandainya manusia sadar akan hal itu, niscaya mereka tidak akan lalai mengingat mati.

Karena malaikat maut adalah makhluk ghaib, manusia tidak dapat melihat kehadirannya, sebab itu manusia tidak menyadari apa yang dilakukan malaikat Izrail.

Hadis Nabi saw yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas ra bahwa Rasulullah saw bersabda:
"Bahwa malaikat maut memperhatikan wajah manusia dimuka bumi ini 70 kali dalam sehari. Ketika Izrail datang merenung wajah seseorang, ditemukan orang itu ada yang tertawa-tawa.”

Maka berkata Izrail:
'Alangkah herannya aku melihat orang ini, sedangkan aku diutus oleh Allah untuk mencabut nyawanya, tetapi dia masih bersantai dan bergelak tawa.' 

Jika dibuat survey, dari 100 orang di dunia ini barangkali hanya 1 yang selalu ingat mati. Dalam arti bahwa orang itu selelu menyiapkan dirinya untuk menghadapi maut yang bisa datang kapan saja. Orang yang ingat mati akan selalu berusaha mengumpulkan bekal untuk menghadapi dua tahap berikutnya yaitu alam barzah dan alam akhirat.

Tidak ada seorang pun di dunia ini dapat menggambarkan bagaimana perasaan dan pengalaman mereka menghadapi kematian. Ajal tidak mengenal usia, bisa muda atau tua. Juga tidak mengenal si kaya atau miskin.

Dalam sebuah hadist Rasulullah saw menjelaskan bahwa kesakitan ketika hampir mati itu seperti dipukul 100 kali dengan pedang tajam atau seperti dikoyak kulitnya dari daging ketika masih hidup.Bayangkanlah betapa sakit dan dahsyatnya saat menghadapi kematian. Bahkan Nabi Idris yang minta cara terhalus dalam mencabut nyawanya pun masih merasakan sakit luar biasa. Maka sangat beruntunglah siapa yang matinya dalam keadaan khusnul khatimah.

Salman Al-Farisi meriwayatkan hadis Nabi saw yang artinya:
"Perhatikanlah tiga hal kepada orang yang sudah hampir mati itu. Pertama: berkeringat pada pelipis pipinya; kedua: berlinang air matanya dan ketiga: lubang hidungnya kembang kempis. "Sedangkan jika ia mengeruh seperti tercekik, air mukanya nampak gelap dan keruh, dan mulutnya berbuih, menandakan bahwa azab Allah sedang menimpa dia." (HR. Abdullah, al-Hakim dan at-Tarmizi)

Kematian 'mengundang' manusia secara perlahan-lahan atau bertahap mulai dari jasad, ujung kaki kemudian ke paha.

Untuk orang kafir, ketika nyawanya hendak dicabut Izrail, wajahnya akan menjadi gelap dan keruh dan dia mengeruh seperti binatang yang disembelih.

Itu pula tanda azab yang diterimanya karena dosa dan kekafiran mereka.

Al-Qamah bin Abdullah meriwayatkan hadis Rasulullah saw yang artinya:
"Bahwa ruh orang mukmin akan ditarik oleh Izrail dari jasadnya dengan perlahan-lahan dan halus, sementara roh orang kafir akan direntap dengan kasar oleh malaikat maut bagaikan mencabut nyawa seekor khimar."

Mungkin ada juga orang kafir yang mati dalam ketenangan karena ketika hidupnya dia berbuat kebajikan dan itu adalah balasan terhadapnya karena setiap kebajikan pasti akan dibalas. Tetapi karena tidak beriman, maka itu tidak menjadi pahala baginya dan kekafirannya tetap diazab di akhirat.

Rasulullah s.a.w bersabda:
"Bila telah sampai ajal seseorang maka akan masuklah satu kelompok malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam tubuh dan kemudian mereka menarik rohnya melalui kedua telapak kakinya sehingga sampai ke lutut.

"Setelah itu datang pula sekelompok malaikat yang lain masuk menarik roh dari lutut hingga sampai ke perut dan kemudian mereka keluar. Datang lagi satu kelompok malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya dari perut hingga sampai ke dada dan kemudian mereka keluar.


"Dan akhirnya datang lagi satu kelompok malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya hingga sampai ke tenggorokan dan itulah yang dikatakan saat nazak orang itu."

Malaikat Izrail menjalankan perintah Allah swt dengan sempurna. Dia tidak diutus hanya untuk mencabut roh orang sakit saja ataupun roh orang yang mendapat kecelakaan dan bencana.

Kematian mungkin terjadi karena sebab bencana seperti gempa bumi, banjir, kebakaran dan ada juga yang matinya karena kecelakaan, infeksi berbahaya seperti kanker, jantung, AIDS, demam berdarah dan lain-lain.

Seseorang yang sedang sakit keras, menjadi rahmat yang tinggi nilainya karena Allah masih memberi peluang agar mereka sadar akan kesalahan yang mereka lakukan selama hidup di dunia. Sehingga mereka masih ada kesempatan bertobat dari dosa dan kesalahan. Begitu juga halnya dengan orang mati mendadak karena kecelakaan. Ia memberi pengajaran dan peringatan kepada mereka yang masih hidup agar berhati-hati dan tidak lalai dalam berusaha memperbaiki diri.

Allah menjadikan sebab kematian itu untuk memenuhi janji-Nya kepada malaikat maut.
Sayyidina Abbas meriwayatkan sebuah hadis antara lain menjelaskan malaikat Izrail merasa sedih ketika ditugaskan mencabut roh makhluk bernyawa.

Ini karena antara makhluk bernyawa itu adalah termasuk manusia yang terdiri dari kekasih Allah rasul, nabi, wali dan orang saleh.

Malaikat maut mengadu kepada Allah betapa dirinya tidak disenangi keturunan Adam As. Dia mungkin dicemooh karena mencabut roh manusia yang mana menyebabkan orang berduka cita karena kehilangan orang tersayang dalam hidup mereka.

Marilah kita isi sisa hidup kita ini dengan amal-amal sholeh yang bisa membuat kita tersenyum menyambut kematian kelak, kapanpun itu terjadi. Sebab, 70 kali sekali malaikat Izrail mengintai kita semua. Semoga kelak kita semua khusnul khotimah. Amin


sumber:
http://berkah2013.blogspot.com/2013/...at-izrail.html
(Hadist Riwayat Abdullah bin Abbas radliyallahu 'anh)
(Hadis riwayat Abdullah, al-Hakim dan at-Tarmizi)

Know us

Contact us

Nama

Email *

Pesan *