Ada Jetski Lumba-Lumba
Bayangkan sebuah jetski yang dapat berputar 360 derajat menyelam ke kedalaman 1,8 meter dan melompat ke permukaan air dalam sekejap, hampir setangkas lumba-lumba. Itulah gagasan yang ada di balik Seabreacher, wahana air buatan Innespace yang menggabungkan jetski dengan sebuah kapal selam mini.
Pembuat Seabreacher memang mengambil model dan meniru bentuk streamline seekor lumba-lumba dalam merancang wahana air tersebut, lengkap dengan siripnya. Dengan mesin 215 hp 1.500 cc, Seabreacher dapat disetarakan dengan sebuah mobil balap kecil. Kapal seberat 566 kilogram yang dapat menyelam hingga kedalaman 1,8 meter itu mampu mengarungi air dengan kecepatan hingga 65 kilometer per jam di atas permukaan air dan 32 km/jam di bawah air. “Jelas ini adalah wahana submersible tercepat saat ini,” kata Rob Innes, desainer sekaligus pemilik perusahaan itu.
Ketika kapal menyelam, penumpang dilindungi kanopi tebal sama seperti yang digunakan pesawat jet tempur F-22 Lockheed. Namun, bukan itu yang membuat Seabreacher disebut sebagai perkawinan antara seekor lumba-lumba dan pesawat jet tempur F-16, melainkan karena wahana ini memiliki sirip mirip sayap pesawat yang dapat dikemudikan untuk bermanuver pada tiga poros.
Poros tersebut membuat Seabreacher punya tiga kontrol dasar. Kendali pertama adalah menukik, yang memungkinkan Seabreacher menyelam sedalam 1,8 meter atau melompat setinggi tiga meter di atas permukaan air. Kendali kedua, yaitu berputar, membuat lumba-lumba mekanis ini mampu berputar 360 derajat. Poros ketiga, mengoleng, memungkinkan pilot mengubah arah dalam sepersekian detik.
Energi Seabreacher berasal dari mesin Atkins, yang memperoleh udara dari snorkel yang mencuat di punggung lumba-lumba mekanis ini, sehingga dia tak bisa menyelam lebih dalam dari 1,8 meter dan membatasi kemampuan wahana tersebut menyelam tak lebih dari 30 detik.
Innespace, perusahaan spesialis wahana air submersible di California utara, Amerika Serikat, mengatakan wahana air baru yang berkapasitas dua orang dan ditujukan untuk kegiatan rekreasi ini didesain agar mudah dikemudikan dan tidak membutuhkan proses perawatan yang rumit. “Setelah lebih dari 10 tahun membuat prototipenya, kami akhirnya bisa mengembangkan sebuah desain yang dapat dikemudikan secara intuitif, aman dan mudah pemeliharaannya,” kata Rob Innes. “Kami ingin pelanggan kami, yang sebagian besar tinggal di luar negeri, merasa tenang ketika membeli kapal kami.”
Innes menemui beragam kendala ketika membuat prototipe Seabreacher, yang semula hanya berkapasitas satu orang, enam tahun silam. Satu per satu masalah yang muncul, semisal kabin yang bocor, akhirnya dapat teratasi. Bahkan pada 2007, Innespace membuat Seabreacher versi dua kursi.
Inees menggambarkan pengalaman berada di dalam Seabreacher sebagai permainan yang amat menegangkan. “Kapal itu seperti truk monster di air,” ujarnya.
Kini lumba-lumba mekanis tersebut siap diluncurkan ke pasar. Selain Amerika Serikat, Innespace juga melirik Korea dan negara-negara teluk sebagai pasar potensialnya.
Satu unit Seabreacher dijual dengan harga mulai US$ 48 ribu atau sekitar Rp 45 juta rupiah, namun harganya melambung menjadi US$ 68 ribu untuk satu unit Seabreacher yang dilengkapi peluncur. “Jika Anda memilikinya, Anda pasti menjadi pusat perhatian,” kata Dan Piazza, pemilik Innespace.
Sumber : tempointeraktif.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar