Saat ini teknologi infprmasi telah menjadi bagian penting dalam sebuah perusahaan yang mampu mendukung keberhasilan bisnis. Teknologi informasi telah menjadi salah satu senjata ampuh untuk bersaing dalam persaingan internasional. Karena itu pula tak mengherankan bila istilah Cloud Computing sedang menjadi trend saat ini dan banyak dibiacrakan orang. Cloud Computing sebagai salah satu teknologi informasi telah dianggap mendukung kelancaran bisnis perusahaan-perusahaan dan menjadikan aktivitas kerja lebih efisien.
Cloud Computing adalah suatu bentuk evolusi lanjutan dari internet yang menggabungkan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasisi internet. Dalam istilah ini Cloud diartikan sebagai internet, sedangkan computing diartikan sebagai proses komputasi. Nah, cloud computing adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyebut penggunaan teknologi komputer berbasis pengembangan internet dengan software dan sistem operasi yang tersedia secara online. Jadi, dalam hal ini internet dan semua yang terkait dengan internet menjadi terminal pusat. Informasi secara permanen tersimpan di server internet dan tersimpan dalam jangka waktu sementara pada komputer pengguna (client).
Ketika anda memtuskan untuk menggunakan layanan cloud computing, anda harus bersiap untuk menghadapi resiko keamana data yang disimpan atau diolah. Sebab, bila anda menggunakan layanan Cloud Computing berarti anda menyerahkan data kepada provider penyedia jasa layanan tersebut. selain itu, anda juga harus mengusahakan untuk menggunakan akses internet dengan kecepatan yang cukup untuk mengakses data.
Cloud computing telah menjadi sebuah model layanan berbasis internet untuk menampung sumber daya yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan tidak perlu lagi melakukan pemvbelian software dan melakukan perawatan infrastruktur. Dengan demikian sebuah perusahaan tidak lagi memerlukan infrastruktur karena telah tersedia Cloud atau internet. Layanan-layanan yang mendukung dijalankannya Cloud Computing antara lain Google, Microsoft, Zoho, Amazon, dan Sales Force.
Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing "Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain."
Jenis Layanan Cloud Computing
Internet memang menyediakan banyak layanan. Tetapi tidak semua layanan dapat disebut sebagai Cloud Computing. Layanan-layanan yang dapat dikategorikan sebagai Cloud Computing. Layanan-layanan yang dapat dikategorikan sebagai Cloud Computing memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
· Suatu layanan yang menyediakan kemudahan kepada para penggunanya untuk berlangganan sesuai dengan kebutuhan mereka dan membayar sesuai dengan kapasilitas yang mereka gunakan saja.
· Suatu layanan yang bersifat fleksibel sehingga pengguna bisa menambah atau mengurangi jenis dan kapasitas layanan sesuai dengan kebutuhan mereka.
· Layanan-layanan yang sepenuhnya dikelola oleh provider sehingga para pengguna hanya menyediakan PC atau Notebook serta koneksi internet.
Nah, berdasarkan jen is layanan yang ditawarkan, Cloud Computing terdiri dari tiga jenis layanan, yakni:
1. SaaS (Software as a Service)
Jenis layanan ini merupajan jenis layanan yang telah lebih dahulu dikenal. Jenis layanan ini merupakan hasil pengembangan dari konsep ASP (Application Service Provider). SaaS memberikan kemudahan kepada para penggunanya untuk memanfaatkan software dengan cara berlangganan. Tetapi pada jenis layanan ini, para pengguna tidak memliki kendali penuh pada aplikasi yang mereka gunakan.
Contoh layanan dari jenis SaaS yakni layanan CRM online Salesforce.com, layanan Zoho.com yang menyediakan layanan word processor seperti Google Docs, project management hingga invoice online, layanan Xero.com yang menyediakan layanan akunting online, dan beberapa layanan sejenis lainnya.
2. PaaS (Platform as a Service)
PaaS adalah layanan yang menyediakan modul-modul siap pakai yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi. Tentu saja aplikasi yang nantinya dihasilkan hanya dapat beroperasi di atas platform tersebut saja. Pada jenis layanan ini, pengguna juga tidak memliki kendali atas komputasi dasar seperti memori media penyimpanan, processing power dan piranti lainnya yang diatur oleh provider layanan.
Contoh layanan jenis ini antara lain Google AppEngine, Sales Force melalui Force.com, dan juga Facebook
3. IaaS (Infrastructure as a Service)
Layanan kenis ini menyediakan sumber daya teknologi informasi dasar yang meliputi media penyimpanan, processing power memori, sistem operasi, kapasitas jaringan dan piranti sejenis lainnya yang bisa dimanfaatkan oleh para penggunanya untuk menjalankan aplikasi yang dimilikinya. IaaS memungkinka para penggunanya melakukan penambahan atau pengurangan kapasitas secara fleksibel dan otomatis.
Contoh layanan jenis ini antara lain Amazon EC2 (Elastic Computing Cloud) yang diluncurkan oleh Amazon.com. Amazon EC2 menyediakan layanan persewaan CPU, media penyimpanan, sistem operasi dan platform pengenbangan aplikasi yang bisa disewa per jam.
Resiko Cloud Computing
Sebagaimana yang dikatakan sebagai bisnis service, dengan teknologi cloud anda sebaiknya mengetahui dan memastikan apa yang anda bayar dan apa yang anda investasikan sepenuhnya memang untuk kebutuhan anda menggunakan service ini. Anda harus memperhatikan pada beberapa bagian yaitu:
· Service level – Cloud provider mungkin tidak akan konsisten dengan performance dari application atau transaksi. Hal ini mengharuskan anda untuk memahami service level yang anda dapatkan mengenai transaction response time, data protection dan kecepatan data recovery.
· Privacy - Karena orang lain / perusahaan lain juga melakukan hosting kemungkinan data anda akan keluar atau di baca oleh pemerintah U.S. dapat terjadi tampa sepengetahuan anda atau approve dari anda.
· Compliance - Anda juga harus memperhatikan regulasi dari bisnis yang anda miliki, dalam hal ini secara teoritis cloud service provider diharapkan dapat menyamakan level compliance untuk penyimpanan data didalam cloud, namun karena service ini masih sangat muda anda diharapkan untuk berhati hati dalam hal penyimpanan data.
· Data ownership – Apakah data anda masih menjadi milik anda begitu data tersebut tersimpan didalam cloud? mungkin pertanyaan ini sedikit aneh, namun anda perlu mengetahui seperti hal nya yang terjadi pada Facebook yang mencoba untuk merubah terms of use aggrement nya yang mempertanyakan hal ini.
· Data Mobility – Apakah anda dapat melakukan share data diantara cloud service? dan jika anda terminate cloud relationship bagaimana anda mendapatkan data anda kembali? Format apa yang akan digunakan ? atau dapatkah anda memastikan kopi dari data nya telah terhapus ?
Untuk sebuah service yang masih tergolong kritis untuk perusahaan anda, saran terbaik adalah menanyakan hal ini se detail detailnya dan mendapatkan semua komitmen dalam keadaan tertulis.
Source:
· Buku Trik Mengoperasikan PC Tanpa Software karangan Jubilee Enterprise
· Buku Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi karangan Janeer Simarmata Penerbit Andi
· Wikipedia