Jumat, 11 November 2011

Teknologi Jaringan Wi-Fi


TEKNOLOGI JARINGAN WI-FI



Komunikasi tanpa kabel/nirkabel (wireless) telah menjadi kebutuhan dasar atau gaya hidup baru masyarakat informasi. LAN nirkabel yang lebih dikenal dengan jaringan Wi-Fi menjadi teknologi alternatif dan relatif lebih mudah untuk diimplementasikan di lingkungan kerja (SOHO/ Small Office Home Office), seperti di perkantoran, laboratorium komputer dan sebagainya. Instalasi perangkat jaringan Wi-Fi lebih fleksibel karena tidak membutuhkan penghubung kabel antar komputer. Tidak seperti halnya Ethernet LAN/ jaringan konvensional yang menghubungkan jenis kabel koaksial dan kabel UTP sebagai media transfer. Komputer dengan Wi-Fi Device dapat saling terhubung yang hanya membutuhkan ruang atau space dengan syarat jarak jangkauan dibatasi kekuatan pancaran sinyal radio dari masing-masing komputer.

Teknologi Jaringan Wi-Fi

Wi-Fi atau Wireless Fidelty adalah satu standar Wireless Nwtworking tanpa kabel, hanya dengan komponen yang sesuai dapat terkoneksi ke jaringan. Teknologi Wi-Fi memiliki standar, yang ditetapkan oleh institusi internasional yang bernama Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE), yang secara umum sebagai berikut:

· Standar IEEE 802.11a yaitu Wi-Fi dengan frekuensi 5 Ghz yang memiliki kecepatan 54 Mbps dan jangkauan jaringan 300m

· Standar IEEE 802.11b yaitu Wi-Fi dengan frekuensi 2,4 Ghz yang memilki kecepatan 11 Mbps dan jangkauan jaringan 100m

· Standar IEEE 802.11g yaitu Wi-Fi dengan frekuensi 2,4 Ghz yang memilki kecepatan 54 Mbps dan jangkauan jaringan 300m

Teknologi Wi-Fi yang akan diimplementasikan adalah standar IEEE 802.11g karena standar tersebut lebih cepat untuk proses transfer data dengan jangkauan jaringan yang lebih jauh serta dukungan vendor (perusahaan pembuat hardware). Perangkat tersebut bekerja di frekuensi ISM (Industrial, Scientific and Medical) yang juga digunakan oleh peralatan lain, seperti microwave open, cordless phone, dan bluetooth.

Tipe Jaringan Wi-Fi

Seperti halnya Ethernet-LAN (jaringan dengan kabel), jaringan Wi-Fi juga dikonfigurasikan ke dalam dua jenis jaringan:

v Jaringan peer to peer / Ad Hoc Wireless LAN

Komputer dapat saling berhubungan berdasarkan nama SSID (Service Set Identifier). SSID adalah nama identitas komputer yang memiliki komponen nirkabel.

v Jaringan Server Based / Wireless Infrastructure

Sistem Infrastruktur membutuhkan sebuah komponen khusus yang berfungsi sebagai Access Point.

Komponen Utama Jaringan Wi-Fi

Terdapat empat komponen utama untuk membangun jaringan Wi-Fi:

1. Acces Point : komponen yang berfungsi menerima dan mengirimkan data dari adapter wireless. Access Point mengonversi sinyal frekuensi radio menjadi sinyal digital atau sebaliknya. Komponen tersebut bertindak layaknya sebuah hub/switch pada jaringan ethernet. Satu Access Point secara teori mampu menampung beberapa sampai ratusan klien. Walaupun demikian, Access point direkomendasikan dapat menampung maksimal 40-an klien.

2. Wireless-LAN Device : komponen yang dipasangkan di Mobile/Desktop PC.

3. Mobile/Desktop PC: komponen akses untuk klien, mobile PC pada umumnys sudah terpasang port PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association), sedangkan Desktop PC harus ditambahkan PCI (Peripheral Componen Interconnect) Card, serta USB (Universal Serial Bus) Adapter.

4. Ethernet LAN : jaringan kabel yang sudah ada (bila perlu).

Keamanan Jaringan Wi-Fi

Pancaran sinyal yang ditransmisikan pada jaringan Wi-Fi menggunakan frekuensi secara bebas sehingga dapat ditangkap oleh komputer lain sesama user Wi-Fi. Untuk mencegah user yang tidak berhak masuk ke dalam jaringan, ditambahkan sistem pengamanan, misalnya WEP (Wired Equivalent Privacy). Jadi, user tertentu yang telah memiliki otorisasi saja yang dapat menggunakan sumber daya jaringan Wi-Fi.

Keamanan jaringan Wi-Fi secara umum terdiri dari NonSecure dan Share Key (Secure).

· Non Secure/Open; komputer yang memiliki Wi-Fi dapat menangkap transmisi pancaran dari sebuah Wi-Fi dan langsung dapat masuk ke dalam jaringan tersebut.

· Share Key; untuk dapat masuk ke dalam jaringan Wi-Fi di perlukan kunci atau password, contohnya sebuah network yang menggunakan WEP.

Selain pengamanan yang telah dituliskan diatas, masih terdapat cara lain agar jaringan Wi-Fi dapat berjalan dengan baik dan aman, antara lain:

· Membeli access point dengan fasilitas password bagi administratornya sehingga user dapat dengan mudah mengacak-acak jaringan.

· Selain menggunakan WEP, dapat ditambahkan WPA (Wi-Fi Protected Access).

· Membatasi akses dengan mendaftarkan MAC Address dari komputer klien yang berhak mengakses jaringan.

Catatan :

Sebagai seorang calon administrator, pada pembuatan password gunakanlah atribut sebanyaknya supaya password akan sulit di enkripsi sehingga cracker semakin sulit memecahkannya.

Keunggulan dan Kelemahan Jaringan Wi-Fi

Keunggulan jaringan Wi-Fi:

- Biaya pemeliharaan murah

- Infrastruktur berdimensi kecil

- Pembangunannya cepat

- Mudah dan murah untuk direokasikan

- Mendukung portabilitas

Kelemahan jaringan Wi-Fi:

- Biaya peralatan mahal

- Delay yang sangat besar

- Kesulitan karena masalah propagasi radio

- Mudah untuk terinterferensi

- Kapasitas jaringan kecil karena keterbatasan spektrum

- Keamanan/kerahasiaan data kurang terjamin

Sumber :

· Buku Jaringan Wi-Fi karangan Tri Kuntoro Priyambodo dan Dodi Heriadi, Penerbit Andi

· Buku Membangun sistem Jaringan Wireless Untuk Pemula karangan Madcoms, Penerbit Andi

Tidak ada komentar:

Know us

Contact us

Nama

Email *

Pesan *