1.Pengertian Normalisasi
Normalisasi merupakan proses
pengelompokan data elemen menjadi table-tabel yang menunjukkan entitas dan
relasinya.
Anomali
adalah proses pada basis data yang memberikan efek samping yang tidak diharap- kan (misalnya
ketidakkonsistenan data karena adanya redudansi).
Ada
3 macam anomali pada suatu database:
- Anomali penyisipan data (insert)
- Anomali pengubahan data (update)
- Anomali penghapusan data (delete)
Bila
ada anomali maka relasi mungkin perlu dipecah menjadi beberapa tabel lagi agar diperoleh
database yang optimal.
Depedensi (Ketergantungan).
Depedensi
merupakan konsep yang menda-sari
normalisasi. Depedensi menjelaskan nilai suatu atribut yang menentukan
nilai atribut lainnya.
Jenis
depedensi antara lain:
- Depedensi Fungsional
Suatu
atribut Y mempunyai depe-densi fungsional terhadap atribut X jika dan hanya
jika setiap nilai nilai X berhubungan dengan sebuah nilai Y.
X → Y
- Depedensi Transitif
Atribut
Z mempunyai depedensi transitif terhadap X bila:
- Y memiliki depedensi fungsional terhadap X
- Z memiliki depedensi fungsional terhadap Y
2.Tujuan dari
Normalisasi
Ø
Untuk menghilangkan kerangkapan data
Ø
Untuk mengurangi kompleksitas
Ø
Untuk mempermudah pemodifikasian data
3.Bentuk tidak normal (unnormalized Form)
Bentuk ini merupakan kumpulan data
yang direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, bisa tidak
lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan
kedatangannya.
contoh :
Seorang
pegawai memiliki : nomor_pegawai, nama_pegawai, nomor_klien, nama_klien,
alamat_klien, keperluan_klien
Satu orang
pegawai mungkin akan melayani lebih dari 1 orang klien.
no_pegawai nama_pegawai
no_klien nama_klien
P27 Amir
Udinsah K01
Rini Suwandi
K02 Edi Damhudi
K04 Fatwa Sari
P28 Kartika
Amelia K03 Robert Irwandi
K07 Veronica
Suci
P29 Barkah
K05 Gabriela Febrianti
P30 Mahendra K06 Siti Amiarti
K08 Sandi
Sunardi
4.Bentuk – bentuk normalisasi antara lain :
1. Bentuk normal pertama (1NF)
- Setiap data disajikan dalam bentuk flat file (tabular/tabel)
- Seluruh atribut kunci terdefinisikan
- Tidak ada pengulangan group pada tabel•Semua atribut bergantung pada kunci primer (PK)
Contoh :
no_pegawai nama_pegawai
no_klien nama_klien
P27 Amir
Udinsah K01
Rini Suwandi
P27 Amir
Udinsah K02
Edi Damhudi
P27 Amir
Udinsah K04
Fatwa Sari
P28 Kartika Amelia K03 Robert Irwandi
P28 Kartika Amelia K07 Veronica Suci
P29 Barkah K05 Gabriela Febrianti
P30 Mahendra K06 Siti Amiarti
P30 Mahendra K08 Sandi Sunardi
2. Bentuk normal kedua (2NF)
Sebuah tabel/relasi berada dalam bentuk
normal kedua jika:
·
Sudah berada dalam bentuk pertama dan
·
Semua atribut bukan kunci memiliki depedensi
sepenuhnya terhadap kunci primer (PK)
(Namun masih memungkinkan tabel dalam 2NF
menunjukkan adanya depedensi transitif; artinya ada satu atau beberapa atribut
yang masih bergantung pada atribut bukan kunci)
Contoh :
no_pegawai nama_pegawai
P27 Amir Udinsah
P28 Kartika Amelia
P29 Barkah
P30 Mahendra
no_klien nama_klien
K01 Rini Suwandi
K02 Edi Damhudi
K03 Robert Irwandi
K04 Fatwa Sari
K05 Gabriela Febrianti
K06 Siti Amiarti
K07 Veronica Suci
K08 Sandi Sunardi
3. Bentuk normal ketiga (3NF)
Sebuah
tabel/relasi berada dalam bentuk normal ketiga jika:
·
Sudah berada dalam bentuk kedua
dan
·
Tidak mengandung depedensi
transitif
Contoh :
no_pegawai no_klien
P27 K01
P27 K02
P27 K04
P28 K03
P28 K07
P29 K05
P30 K06
P30 K08
4. Bentuk BCNF (Boyce-Codd Normal Form)
BCNF
adalah kasus khusus 3NF. Sebuah tabel/relasi berada dalam bentuk BCNF jika:
·
Setiap penentu (determinan)
pada tabel adalah sebuah kunci kandidat (candidate key)
·
Jika tabel hanya mengandung
satu kunci kandidat maka bentuk 3NF sama
dengan BCNF.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar