Kamis, 08 Maret 2012

Berbagai Macam Suporter Inter

Berbagai Macam Suporter Inter

Dalam rangka memperingati perayaan 104 tahun berdirinya klub favorit ane tercinta, FC Internazionale SpA yang jatoh tanggal 9 Maret 2012, kali ini ane bikin tulisan mengenai berbagai macam suporter dari Inter, ya seperti kita ketahui Inter merupakan salah satu klub dengan suporter paling fanatik di dunia. So, inilah berbagai macam suporter dari Inter. Check This Out!!




Curva Nord 69: Mendampingi selama 40 tahun


Tifosi setia yang selalu hadir di kala Inter bertanding. Loyalitasnya patut diacungi jempol.



Dalam beberapa tahun terakhir, kerusuhan baik di dalam maupun di luar stadion sering pecah di Italia. Banyak yang menganggap segala insiden tak lepas dari ulah kelompok suporter garis keras yang menamakan dirinya Ultras. Dengan segala fanatismenya, Ultras dianggap sering menimbulkan masalah hampir di setiap pertandingan, terlebih yang bernuansa rivalitas.


Namun, ada hal menarik dari kehadiran Ultras di Italia. Sebagai pendukung klub yang paling loyal, Ultras ternyata memiliki hak suara untuk ikut menentukan kebijakan klub. Ultras di Italia juga cenderung lebih terorganisir, bahkan hampir menyerupai sebuah organisasi politik.


Jika dipersempit, Curva Nord 69 (penghuni tribun utara Stadion Giuseppe Meazza), menjadi salah satu dengan jumlah anggota terbanyak di Italia. Menurut data yang dikeluarkan La Republica, Inter menguasai sekitar 16 persen fans fanatik sepak bola di Italia. Mereka hanya kalah dari Juventus (28%), dan penghuni Curva Sud, AC Milan (23%). Namun mereka unggul atas Napoli (9%), AS Roma (7%), dan Lazio (3%).


Curva Nord 69 menjadi salah satu kelompok suporter yang paling disegani di Italia. Bukan hanya dari tindakan anarkis mereka di lapangan, tapi juga dari sisi positif. Sudah 40 tahun sejak 1969 mereka mengabdikan dirinya guna menyemangati setiap Inter bertanding. Jelas dengan usia setua itu, pengaruh mereka pun cukup kental. Bahkan, mantan kapten AC Milan, Paolo Maldini pun sempat mengakui loyalitas pendukung setia rivalnya itu. “Selama ini mereka memang kerap membuat kami khawatir di lapangan, namun saya mengakui loyalitas mereka,” kata dia.

Curva Nord 69 bukan hanya didominasi satu kelompok tifosi saja. Inter memiliki beberapa kelompok Ultras yang selalu setia mendampinginya di setiap laga. Salah satunya Boys S.A.N (Squadre d'Azione Nerazzurre), kelompok Ultras tertua ke dua La Curva Milano setelah Fossa dei Leoni dari Curva Sud. Selain itu, ada juga Ultras Inter, Viking Inter, Brianza Alcoolica, Irriducibili, dan beberapa kelompok minor lain. Mereka inilah yang selalu menyemangati I Nerazzurri.

LA Curva Nord 69 Milano


1. Boys S.A.N (Squadre d'Azione Nerazzurre)



Kelompok tertua di Curva Nord 69. Berdiri pada 1969, hanya selang setahun setelah Fossa dei Leoni pertama kali muncul. Boys diambil dari nama anak nakal di sebuah komik bernama serupa. Di era 80-an Boys S.A.N kian ditakuti sebagai kelompok yang kerap membuat ulah. Namun, sejak awal 90-an, Boys S.A.N meminimalisir aksi anarkis, dan lebih fokus mengekspresikan fanatisme melalui berbagai koreografi di stadion. Sekadar info, Boys S.A.N terbentuk meneruskan ide pelatih Inter ketika itu, Helenio Herrera yang menginginkan terbentuknya sebuah kelompok suporter yang terorganisir dengan rapih.


2. Ultras Inter (Forever Ultras)



Di Curva Nord, Ultras menjadi yang tertua ke dua setelah Boys S.A.N. Mereka berdiri sejak 1975 dengan nama Forever Ultras sebelum diganti pada 1995. Pelopornya adalah dua pemuda bernama Luciano dan Curzio, yang pertama kali memunculkan spanduk bertuliskan Forever Ultras di Curva Nord, tepat berdampingan dengan Boys S.A.N. Sejak 1997, Ivan Renato menjadi sutradara Ultras setelah meneruskan era kepemimpinan sebelumnya.


3. Viking Inter



Kelompok ketiga di Curva Nord ini terbentuk pada 1984. Viking juga dikenal sebagai salah satu pendukung beraliran sayap kanan paling loyal di Italia. Sayang, mereka kerap bersikap rasis. Kebetulan, Viking memang berhubungan sangat dekat dengan Blood & Honour Varese (kelompok suporter yang menolak anti-rasisme di sepak bola). Viking pun menjadi sangat menonjol di Curva Nord dengan indentitas bendera paling besar di antara suporter Ultras Inter lainnya.


4. Brianza Alcoolica


Brianza Alcoolica (semangat Brianza) memang baru resmi didirikan pada November 1985. Namun, berbagai spanduk bertuliskan nama kelompok mereka sudah muncul beberapa tahun sebelumnya di Madrid, Spanyol. Dipelopori oleh beberapa orang yang merasa tidak cocok dengan segala kekerasan Curva Nord, Brianza Alcoolica memisahkan diri dengan idealisme mereka untuk menciptakan hiburan di stadion. Mungkin karena itu pula Brianza Alcoolica menjadi kelompok dengan jumlah suporter paling sedikit di antara lima lainnya.


5. Irriducibili


Irridubicili menjadi kelompok paling kontroversial di antara Ultras Inter lainnya. Berdiri sejak 1988, kelompok ini juga dikenal dengan nama “Skins” ini langsung membuat kericuhan dengan menyerang setiap pendukung lawan yang datang ke Giuseppe Meazza. Ciri khas Irridubicili adalah maskot seekor anjing hitam sebagai lambang kejahatan atau keonaran bernama Muttley. Dengan slogan “Non basta essere Bravi bisogna essere I migliori” (untuk menjadi yang terbaik, tidak cukup dengan bersikap baik), tak heran jika jika Irridubicili kerap berbuat onar di stadion. Bahkan mereka dengan terang-terangan mengaku setiap mendukung Inter, tak akan pernah lepas dari minuman beralkohol.


6. Milano Nerazzurra



Kelompok ini memang lebih kecil dibanding Boys SAN atau lainnya. Namun, mereka justru mampu tampil dengan warna-warna mencolok melalui koreografinya di sisi kiri Curva Nord. Milano Nerazzurra juga mendapat julukan “Potere Nerazzurro” atau Si Hitam Biru yang Kuat. Sejak berdiri sekitar akhir 80-an, Milano Nerazzurri memang telah menyatakan ketidakcocokannya dengan saudara tua mereka, Boys SAN. Tak heran jika letak kedua kelompok ini berjauhan, yang satu di sisi kiri, dan yang satunya di sisi kanan.


7. Boys Sez Roma



Meski Boy Sez Roma lahir dari sekelompok laki-laki yang berasal dari Kota Roma, mereka justru merupakan pendukung fanatik Inter Milan. Sejak awal berdiri pada 1979 lalu, kelompok ini memang membatasi anggotanya di usia 18-30 tahun, dan tentunya dengan satu tujuan mendukung Inter Milan. Boy Sez Roma mengambil posisi di sisi kanan Curva Nord dan berhubungan sangat dekat dengan Boys

Nah, di Indonesiapun ada Kelompok Interisti yang membentuk Organisasi bagi Interisti di Indonesia yang terkenal mungkin ada dua yaitu Inter Club Indonesia (ICI) sebagai ofisial resmi Interisti di Indonesia dan ada Indonesia Nerazzurra (IN), dan berikut sejarah singkatnya brader/sista:

Inter Club Indonesia (ICI)



Sejarah Inter Club Indonesia

Sejarah organisasi Inter Club Indonesia bermula dari mailing list \n inter-mania@yahoogroups.comyang dibentuk pada 30 Juli 2001. Tujuan awal dibuatnya mailing list ini adalah sebagai wadah untuk saling berbagi dan sarana untuk bertukar informasi seputar klub Inter Milan. Pada akhir juni 2003, teman-teman di mailing list ini ditawari untuk melakukan interview oleh SCTV yang sedang membuat format acara baru yaitu Centro Campo. Salah satu bentuk program acaranya adalah mengadakan wawancara dengan fans club Italia yang ada di Indonesia (Jakarta).

Pada akhir 2006 tepatnya tanggal 10 September 2006, para anggota Internazionale Indonesia Fans Club (I2FC) kembali berkumpul mengadakan gathering sekaligus mengadakan rapat pembentukan pengurus di Food Court Mall Taman Anggrek untuk menghidupkan roda organisasi yang sempat vakum karena kesibukan para pengurusnya. Hasil rapat/gathering pembentukan kepengurus tersebut antara lain adalah :

• Menyatakan dibentuknya kepengurusan baru dengan nama Inter Club Indonesia (ICI) dan sekaligus menyatakan berakhirnya kepengurusan Internazionale Indonesia Fans Club (I2FC) lama.

Seiring dengan meningkatnya prestasi Inter sejak era kepelatihan Mancini, member Inter Club Indonesia pun semakin meningkat dan diharapkan akan terus berkembang. Kegiatan2 yang dilakukan rutin oleh ICI antara lain kegiatan olah raga (futsal), nonton bareng, merupakan sarana untuk lebih mempererat rasa kekeluargaan dan kekompakan diantara anggota.

Kepengurusan Periode 2008 - 2011

Bertempat di Izzi Pizza Pancoran, Minggu 12 Oktober 2008, ICI mengadakan acara gathering untuk memilih pengurus2 baru untuk menggantikan pengurus lama yang habis masa jabatannya. Program kerja kepengurusan baru ini terfokus kepada persiapan untuk menjadi Official Fans Club yang diakui oleh FC INTER, menjadi bagian dari Inter Club yang telah ada sebelumnya dan tersebar di seluruh dunia. Semoga cita2 luhur dan impian setiap Interisti Indonesia ini dapat menjadi kenyataan.

Dengan kepengurusan baru ini diharapkan organisasi Inter Club Indonesia dapat semakin berkembang sebagai wadah untuk menampung aspirasi para pecinta Inter Milan yang ada di Indonesia.

situs webnya: http://www.interclubindo.com

Indonesia Nerazzurra


Kecintaan yang besar terhadap Internazionale Milan akhirnya membuat beberapa orang di Bandung mendirikan kelompok suporter Bandung Nerazzurra (BN) pada 22 Maret 2009. Tak lama kemudian, BN bertransformasi menjadi Indonesia Nerazzurra (IN) yang ditandai dengan peluncuran website mereka, www.indonesianerazzurra.com.

“Berawal dari keinginan founder untuk untuk memperluas cakupan organisasi dan munculnya sambutan baik dari beberapa daerah di Indonesia, akhirnya kami bertransformasi menjadi IN,” kata Wan Havid Adris, Divisi Membership IN.

Sambutan itu berbuah dalam pertumbuhan anggota IN yang kini mencapai 86 orang. Anggota-anggota tersebut kini tersebar di lima kota di Indonesia, yakni di Bandung sebagai pusat, Distretto Cirebon, Distretto Baturaja, Distretto Padang, sampai Distretto Ambon.

“Rencana pengembangan distretto kita di kota lain pasti ada. Kami tak memiliki patokan untuk menambah distretto mana yang akan kami pilih selanjutnya. Kami terbuka untuk daerah mana saja yang bersedia bergabung dengan IN. Di atas segalanya, kami memakai konsep quality over quantity,” jelas Havid. “Dengan konsep ini berarti kami lebih mementingkan kualitas anggota daripada jumlah anggota. Agar rasa kekeluargaannya lebih kental terasa, meski dengan jumlah anggota yang sedikit.”

Selain konsep itu, IN juga mengusung jargon Noi Siamo Noi yang kurang lebih berarti “Inilah Kami”. Lewat jargon ini, IN ingin menunjukkan eksistensi mereka sebagai kelompok suporter Inter Milan. “Inilah kami sang pendukung Inter, hanya kami tidak ada yang lain bagi kami,” tegas Havid lagi.

Guna memperkuat identitas mereka, IN menggunakan gambar ular dalam perisai sejak berdiri pada 22 Maret lalu. Penggunaan logo ini bukan tanpa alasan. “Kami menggunakan logo itu untuk menghormati legenda Milano, yaitu Il Biscione (Si Ular Besar). Gambar ular itu kami gabungkan dengan perisai yang kami pilih sebagai pertanda identitas pendukung dan pembela sang idola, I Nerazzurri,” bilang Havid.

TAK MINIM KEGIATAN

Meski baru berusia muda dan harus belajar banyak dalam menjalankan roda organisasi, ternyata tidak membuat IN minim kegiatan. Seperti halnya kelompok suporter lainnya, IN selalu menggelar acara nonton bareng Inter di salah satu kafe di Kota Bandung di bilangan Ciumbuleuit dan menggelar kegiatan rutin futsal setiap minggunya.

“Kami juga pernah membentangkan spanduk IN di salah satu sudut Stadion Si Jalak Harupat guna mendukung timnas U-19 Indonesia di babak kualifikasi Piala Asia lalu. Hal tersebut membuktikan IN masih memperlihatkan kepedulian terhadap perkembangan sepak bola nasional,” cetus Havid.

Semua kegiatan itu direkam dalam forum dunia maya dengan alamat http://www.indonesianerazzurra.com . Dalam forum ini juga direkam berbagai interaksi antaranggota berupa forum diskusi, galeri foto kegiatan, artikel, dan lainnya. “Forum ini sangat berguna sebagai ajang silaturahim sesama Interisti se-Indonesia dan sebagai ajang untuk saling tukar informasi,” kata Havid.

Ke depan, IN ingin terus mengalir layaknya air dengan mengikuti perkembangan zaman. “Untuk saat ini kami memang belum memiliki AD/ART, tapi kami sedang dalam proses pembuatannya. Meski belum ada, namun kami bertekad untuk mempererat silaturahmi antaranggota yang kebetulan sesama Interisti. Kami ingin wadah ini diakui sebagai organisasi resmi Inter, meski itu bukan prioritas utama saat ini,” kata Havid.

“Apa pun itu, pada dasarnya, IN adalah wadah penyaluran hobi bersama orang-orang yang memiliki hobi sama. Itu saja,” pungkas dia.(Ruri)

itu tadi sejarah terbentuknua IN, sekarang website resmi Indonesia Nerazzurra berganti menjadi www.indonesia-nerazzurra.com

situs webnya: http://indonesia-nerazzurra.com/IN/

Gak nyangka, ternyata banyak juga ya kelompok-kelompok dari suporter Inter, tapi yang pasti meskipun kita saling berbeda tujuan kita satu brader/sista ngedukung Inter apapun yang terjadi, seperti kata Bang Bepe "Saya akan tetap mendukung Inter dengan Siapapun Pemainnya dan Siapapun Pelatihnya serta Apapun Prestasinya".

ANNI 104th FC Internazionale Milano
Hope the Next Season better than This Season
FORZA INTER PER SEMPRE
-salam-

sumber:
  • http://gilrandypraira.blogspot.com/2010/12/macam-suporter-inter-tanpa-milan.html
  • http://google.com
  • http://www.facebook.com/InterClubIndonesia
  • http://indonesia-nerazzurra.com/IN/
  • http://www.interclubindo.com

Tidak ada komentar:

Know us

Contact us

Nama

Email *

Pesan *