Jumat, 09 November 2012

Helenio Herrera dan awal kejayaan FC Internazionale

 

Nama Helenio Herrera tidak mungkin dapat dipisahkan dari bagian perjalanan klub FC Internazionale Milano, berkat jasanya Inter menjadi salah satu klub yang di segani baik di kancah Liga Italia maupun Piala Champions saat itu, bagaimana tidak, Pelatih yang berjuluk "II Mago" ini mampu mempersembahkan 3 Scudetto di musim 1962/63, 1964/65, 1965/66. 2 Piala Champions di musim 1963/64 dan 1964/65. serta 2 Piala Intercontinental  di musim yang sama, total statistik Inter di bawah kepelatihannya selama 366 pertandingan ialah: 205 menang, 93 draw dan juga 68 kalah selama periode kepelatihannya (1960-1968). Tidak salah jiga banyak orang mengatakan Herrera adalah pelatih tersukses dalam sejarah klub ini. 

Salah satu momen yang mungkin paling berkesan  saat itu ialah ketika Inter mampu menjuarai trofi Piala Champions dengan mengalahkan Real Madrid di final yang saat itu merupakan klub tersukses di Eropa setelah mampu menjuarai Piala Champions sebanyak 5 kali berturut-turut. di tahun berikutnya ketika final diadakan di Giuseppe Meazza, Inter kembali meraih juara setelah mengatasi perlawanan wakil portugal, Benfica saat itu. Dan setahun berikutnya Inter berhasil menjuarai Liga Italia yang kesepuluh kalinya. Pada saat ini Inter memasuki masa keemasan dan dikenal oleh banyak orang dengan sebutan La Grande Inter.


 La Grande Inter
 
Herrera juga dikenal sebagai pelatih yang mengembangkan konsep Catenaccio yang merupakan ciri khas permainan Italia dengan pertahanan berbentuk gerendel. Berkat Herrera, Catenaccio semakin dikenal sebagai ciri khas dari sepakbola Italia. Dalam versi Herrera pada tahun 1960, empat pria-menandai pembela erat ditugaskan untuk setiap penyerang lawan sedangkan penyapu tambahan akan mengambil setiap bola lepas yang luput dari jangkauan pembela. Penekanan dari sistem ini dalam sepak bola Italia melahirkan munculnya banyak bek tangguh seperti Gentile, Gaetano, Scirea, Claudio dan pada 1970-an, lalu ada duet Inter Milan Giuseppe Bergomi dan Franco Baresi. Dan juga pada 1980-an kuartet bek Italia di AC Milan: Baresi, Paolo Maldini, Alessandro Costacurta dan Mauro Tassotti. Tahun 1990-an dan 2006 juara Piala Dunia Fabio Cannavaro dan Alessandro Nesta dan banyak orang lain di tahun 2000 dimana tim nasional Italia menjadi terkenal.


Dari polesan tangan Herrera juga dilahirkan beberapa pemain Inter yang menjadi legenda baik di klub maupun timnas Italia. Contohnya seperti Giacinto Facchetti dan juga Sandro Mazzola yang pada saat itu juga menjadi andalan bagi timnas Italia. Herrera mampu membawa Inter menjadi tim yang disegani dengan konsep La Grande Inter-nya. Hasilnya 7 trofi mampu diberikan olehnya bagi klub ini, tentu sebuah pencapaian yang luar biasa bagi seorang pelatih. Dalam sejarah klub, hanya Roberto Mancini yang sanggup memberikan trofi dengan jumlah yang sama dengan Herrera ketika ia melatih Inter di periode 2004-2008.

Herrera yang lahir pada tanggal 10 April 1901 di Buenos Aires, Argentina akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada 9 November 1997 akibat gagal jantung dalam usianya yang ke 87 tahun di Venice, Italia.


addio, allenatore !!!

Tidak ada komentar:

Know us

Contact us

Nama

Email *

Pesan *