Selasa, 24 Mei 2011

Domain Name System


Komputer pada dasarnya mengenal pengalamatan berdasarkan alamat IP daripada pengalamatan daripada pengalamatan menggunakan huruf dan tidak ada komputer yang dibuat dengan alamat huruf (Syafii, 2004). Namun, manusia relatif sulit menghafal angka daripada menghapal huruf. Sebagai contoh, www.contoh.org akan lebih mudah dihapalkan daripada 204.142.131.234. praktik menggunakan pengalamatan yang mudah digunakan manusia ini dikenalkan oleh Paul Mockapetris pada tahun 1983. Spesifikasi aslinya ditulis pada RFC 882 dan RFC 883. Pada tahun 1987 duterbitkan RFC 1034 dan RFC 1035 yang kemudian dikenal sebagai protokol Domain Name System.

Proses mengubah nama domain (www.contoh.org) menjadi alamat IP disebut resolve. Kebalikannya, mengubah dari alamat IP ke nama domain disebut reverse. Cara kerja domain name system (DNS) adalah sebagai berikut:

1. Klien mengakses URL http://www.contoh.org pada sebuah LAN yang terhubung dengan internet dengan sebuah browser (DNS recuser).

2. Selanjutnya, akan dicari alamat IP dari www.contoh.org. Acuan pertama adalah mencari local resolver. Local resolver bisa saja berupa lokal DNS server. Bila alamat IP dari www.contoh.org ditemukan pada Lokal DNS server, maka alamat IP tersebut akan dikirimkan kepada klien.

3. Bila alamat IP-nya tidak ditemukan, maka alamat tersebut akan ditanyakan kepada root server. Root server adalah sejumlah server yang pasti mengetahui Alamat IP setiap domain. Apabila root server tidak mengetahui domain tersebut, maka root sever akan memberikan pesan kesalahan kepada browser klien.

4. Root server akan mengecek TLD-nya (Top Level Domain) saja. Sebagai contoh, TLD untuk www.contoh.org adalah .org, dari TLD ini dapat diketahui name server yang bertanggun jawab terhadap domain contoh.org.

5. Jika name server-nya sudah diketahui, selanjutnya proses resolving akan ditangani oleh name server yang bertanggung jawab terhadap www.contoh.org. Dari name server ini akan diketahui alamat IP dari www.contoh.org.

Setiap hasil resolving nantinya akan disimpan pada catche tujuannya. Apabila ada query ke www.contoh.org, maka cukup diperiksa cache-nya. Proses resolving hanyalah proses pendelegasian untuk mencari name server yang berwenang terhadap suatu domain (lihat gambar).

Sumber: Membuat Aplikasi Webserver Dengan Winsock (Penerbit Andi)

Tidak ada komentar:

Know us

Contact us

Nama

Email *

Pesan *